Dibeli seharga Rp 35 juta saat masih Paud, lovebird Suro milik Hadis Siswanto kini menjadi bintang lapangan. Tidak terhitung berapa kali gaco ini meraih hatrik bahkan kuatrik.
Hadis yang saat lomba sering ditemani Brian dan Acong menjelaskan bahwa Suro dulu dibeli dari seseorang yang berada di Pandaan, Pasuruan, seharga Rp 35 juta. Mula-mulanya kawan-kawannya banyak yang tidak setuju dan menganggap burung itu kemahalan. Tapi, feeling Hadis terhadap Suro yang waktu itu masih paud begitu kuat, ia yakin Suro akan bisa bekerja dengan baik saat berada di tangannya.
Suro akhirnya terbeli, namun beberapa minggu berada di tangan Hadis dan kawan-kawannya yang dibawa bendera Tanoshii SF burung itu tidak mau diajak bekerja.
Kontes di Malang adalah yang paling berkesan bagi mereka. Sebab di kota inilah burung mereka yang bernama Suro menyabet 7 piala selama 2 hari berturut-turut. “Sebelum berangkat ke Malang, kami sudah mempersiapkan burung yang akan kami bawa. Malang bagi kami sangat menarik untuk mengikuti kontes sebab di sana banyak penghobi gila dan berkelas,” ujar Hadis.

Saat kontes masih berlangsung, Hadis tiba-tiba dipanggil panitia. Mereka menduga waktu itu burungnya pasti akan dilarang untuk bermain lagi, tapi ternyata kami dipertemukan dengan seseorang yang menyukai Suro. Ia menawarkan agar kami melepaskan Suro dengan nilai Rp 250 juta. Tapi ditolak
Alasan penolakan itu lebih disebabkan karena melihat prestasi Suro yang kiat membaik dan menganggap Suro adalah burung pekerja yang masih bisa berprestasi lebih hebat lagi.
Perawatan Lovebird Suro
Sekitar sebulanan Suro tidak mau mengeluarkan ngekek andalannya sampai akhirnya Hadis tahu bagaimana memperlakukannya. “Intinya terletak pada makanan dan perawatannya,” ucap Hadis,
Hadis menjelaskan bahwa perawatan Suro tidak susah. Pagi mandi, lalu dijemur sampai sekitar pukul 10.00 WIB. Makanan justru yang perlu diperhatikan dengan seksama, agar kondisi Suro tetap sehat, tidak kurus atau terlalu gemuk. Jika tidak sedang bertanding, Suro dimasukkan ke dalam kandang unthulannya yang tujuannya agar ia tidak ngekek. Dalam keadaan berpisah dengan pasangannya, ia akan selalu ngekek apalagi jika masanya birahi.
Yang menarik adalah Suro di latber dan latpres di beberapa gantangan sudah tidak boleh ikut serta. Suro paling sering mainnya sudah di piala cup, kalau pun main di latpres itu untuk semacam latihan saja,” ujar Acong yang diiyakan yang lain.
semoga mengisnpirasi
disunting dari burungnews.com
0 Response to "Keseringan juara Lovebird ini sampai ditolak turun dilomba. Simak tips setting harian dan lombanya"
Posting Komentar