Dalam Liga Ronggolawe Jabodetabek, juara umum kelas lovebird ditempati Mata Dewa, adapun Golden Boy berada di posisi runner-up. Namun, sekadar ilustrasi, Mata Dewa turun sejak seri pertama hingga seri terakhir (XII) di Bekasi, 26 Januari lalu.
Golden Boy baru turun di beberapa seri terakhir, namun selalu meraih 1-2 gelar juara 1 dan beberapa posisi tiga besar. Tak heran apabila poinnya bertambah begitu cepat, dan langsung berada di urutan kedua pada seri penutup.
Golden Boy terus dilombakan. Kalau tidak ada lomba besar, burung tetap diturunkan dalam even sekelas latber maupun latpres. Inilah salah satu kunci kestabilan prestasinya.
Delapan kali meraih gelar juara 1 selama 4 pekan berturut-turut jelas membuktikan kestabilan prestasi Golden Boy. Apalagi persaingan lovebird di Jabodetabek dan Jawa Barat sangat ketat, dan sebagian besar kelas selalu full peserta.
Lalu, bagaimana kiat sang pemilik dan mekanik dalam menstabilkan gaconya ini hingga bisa berprestasi terus nyaris tanpa henti?

Seperti diketahui, salah satu kendala yang kerap dialami pemain lovebird adalah tentang birahi burung. Lovebird merupakan salah satu burung yang rentan mengalami over birahi. Akibatnya, burung menjadi nakal, senang turun-naik, main di jeruji, dan perilaku lainnya saat di lapangan.
Untuk menyiasati hal ini, Om Rizal Brouw selaku mekanik Golden Boy rajin membawa burung ini ke arena latber, selain berlomba pada hari Minggu. Jadi, di luar hari lomba (Minggu), lovebird ini selalu turun di arena latber, sehingga dalam seminggu bisa tiga kali turun.
Hari Selasa, Golden Boy biasanya diturunkan di Latber / Latpres HSBF Bekasi. Meski kelasnya latber, even ini selalu dipenuhi pesertanya. Kelas lovebird biasanya diikuti 60 – 70 ekor burung per sesi. Ya, benar-benar tak jauh berbeda dari suasana lomba.
Setelah istirahat sehari, burung kembali diturunkan dalam latber di lokasi berbeda. Om Rizal biasa membawa Golden Boy di Pasar Burung Narogong, Bekasi, setiap Kamis.
“Sengaja kita turunkan di arena latber. Tujuannya bukan semata untuk juara atau mencari hadiah Lebih penting dari itu adalah untuk mengendalikan birahinya,” kata Om Rizal.
Dengan sering dipertemukan lawan-lawannya, seminggu tiga kali, birahi burung relatif lebih stabil. Perilakunya menjadi lebih tenang.
“Ketika burung tampil dalam lomba sesungguhnya, yaitu hari Minggu, kinerjanya bisa lebih maksimal,” tandas Om Rizal.
semoga bermanfaat
disunting dari omkicau.com
0 Response to "8 kali Lovebird ini meraih gelar juara 1 selama 4 pekan berturut-turut. Ini kiat rahasianya"
Posting Komentar